30 Penyuluh Agama Islam Kota Cirebon Berlatih Pemanfaatan Media Penyuluhan Berbasis TIK

SHARE

Sunyaragi (HUMAS Kota Cirebon) 

Sebanyak 30 penyuluh agama Islam Kota Cirebon berkumpul di aula Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon lada Senin pagi (15/5/23). Per hari ini hingga Sabtu nanti mereka menjalani Pendidikan Pelatihan (diklat) Media Penyuluhan Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang digelar atas kerja sama Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung dengan Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon. Ke-30 penyuluh agama Islam merupakan penyuluh non PNS yang berasal dari organisasi Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kota Cirebon. 

Nanang Suryana selaku ketua panitia kegiatan menyebut bahwa diklat dilaksanakan dalam rangka memenuhi indikator profesionalitas sekaligus untuk mengingkatkan kompetensi aparatur sipil negara (ASN). 

"Diklat adalah salah satu indikator dari profesionalitas. Dengan mengikuti diklat yang sesuai dengan tusinya, ASN telah memenuhi salah satu unsur profesionalismenya. Tentunya juga untuk meng-upgrade pengetahuan dan kompetensi yang berguna dalam menjalankan tugasnya sebagai penyuluh agama," paparnya. 

Ditambahkannya, bahwa ASN memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensinya. Hal ini menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan itu. Guna mendukung program tersebut, BDK Bandung membawa dua widyaiswara yang ahli di bidang TIK, yakni Dr. H. Dudung, M.Ag. dan Dr. Firman Nugraha, M.Ag.

Hal tersebut disambut gembira oleh Kepala Subbagian Tata Usaha H. Slamet. Dikatakannya pendidikan dan pelatihan akan sangat berguna bagi tiap-tiap ASN, tak terkecuali para penyuluh agama Islam. Terlebih pemanfaatan teknologi informasi di berbagai sendi kehidupan adalah keniscayaan. 

"Teknologi informasi dapat mendukung peran dan tugas penyuluh dalam memberikan tugas penyuluhan kepada jamaan binaannya. Peran ini misalnya dengan memanfaatkan media audio visual yang dikombinasikan dengan penyuluhan metode klasikal seperti ceramah," ungkapnya. 

Melalui pemanfaatan teknologi semacam ini, pelaksanaan penyuluhan dapat dikemas semakin menarik, dan diharapkan memperoleh hasil penyuluhan yang lebih positif. 

Kontributor : Haji Arif Arofah