85 Operator MD dan Ponpes Kota Cirebon Digembleng Pemutakhiran EMIS 4.0

SHARE

Kesambi (HUMAS Kota Cirebon) 

Sebanyak 85 operator lembaga pendidikan keagamaan Islam Kota Cirebon menghadiri pendampingan pemutakhiran data EMIS 4.0 di aula Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon (21/2/2024). Ke-85 operator berasal dari berbagai unsur lembaga, seperti madrasah diniyah (MD) sebanyak 30 operator, dan pondok pesantren (ponpes) sebanyak 25 orang, serta lembaga pendidikan Al-Qur'an (LPQ) sebanyak 30 operator. Pendampingan  digelar oleh Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) pada Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon. 

Plt. Kepala Seksi PD Pontren TB. Agus Hidayat mengatakan bahwa kegiatan pendampingan dilaksanakan sebagai proses transfer informasi secara langsung berkenaan dengan pemanfaatan aplikasi EMIS 4.0 untuk pemutakhiran data lembaga pendidikan keagamaan Islam, dalam hal ini MD dan ponpes di lingkup kerja Kota Cirebon. 

"Pada saat ini, kita menggunakan EMIS versi 4.0 dalam hal pemutakhiran data lembaga pendidikan keagamaan Islam. Agar pemanfaatan lebih maksimal, kami melaksanakan pendampingan. Dengan demikian lembaga-lembaga yang dalam hal ini diwakili oleh 85 operator dapat langsung bertukar pikiran sekiranya ditemukan kendala dalam pemanfaatan EMIS 4.0 selama ini," ungkapnya. 

Sosok yang akrab dipanggil Tebe tersebut pun mengatakan bahwa pendampingan ini juga sebagai booster dalam memotivasi para operator menjalankan tugasnya. Dengan demikian, seamngat para operator diharapkan semakin terlecut untuk upaya senantiasa memutakhirkan data emis 4.0 dan mencari solusi bersama terkait tantangan dan hambatan. 

Sementara itu, Kepala Kankemenag Kota Cirebon H. Moh. Khuailid mengatakan bahwa kehadiran EMIS 4.0 merupakan berkah bagi pendataan di dunia pendidikan. Sebab, kehadiran EMIS 4.0 memudahkan pengumpulan dan pengelolaan data lembaga pendidikan keagamaan Islam. 

"Kehadiran EMIS 4.0 adalah berkah tersendiri bagi kita semua. Sebab, kehadiran EMIS 4.0 memudahkan pengumpulan dan pengelolaan data lembaga pendidikan keagamaan Islam. Di samping itu juga, pemanfaatan teknologi informasi memungkinkan pengolahan data dilakukan secara paperless, dengan pemanfaatan datang yang lebih efektif dan efisien," ujarnya. 

Kontributor : Haji Arif Arofah