Hari Anak Nasional 2024, Siswa RA Aisyiyah Parade Kostum dan Bercerita

SHARE

Kejaksan (HUMAS Kota Cirebon) 

RA Aisyiyah Kota Cirebon menggelar sejumlah kegiatan bagi siswanya guna menyemarakkan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada Selasa (23/7/2024). Nurzini Fazilet selaku kepala RA mengungkapkan serangkaian kegiatan telah dilaksanakan sejak pagi sebagai persembahan bagi siswanya memperingati momen penting bagi mereka ini. 

"Pada Hari Anak Nasional, kami mengadakan berbagai kegiatan untuk memperingati hari istimewa ini. Kegiatan kami awali dengan upacara Bendera yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme pada anak-anak. Selanjutnya, mereka mengikuti senam sehat ceria, hingga puncaknya adalah dua kegiatan yang paling mereka tunggu, yakni pesta kostum dan bercerita," ungkapnya. 

Pada parade kostum, seluruh anak-anak mengenakan kostum berupa seragam profesi. Ada yang mengenakan seragam polisi, tentara, dan pemadam kebakaran. Ada pula yang mengenakan baju dokter, hakim, astronot, koki, seragam pemadam kebakaran, kebaya, bahkan gamis. Mereka tampak antusias menjalaninya. 

Demikian halnya kala mengikuti kegiatan bercerita dengan judul "banyak teman". Para siswa tampak fokus mendengarkan gurunya menyampaikan cerita yang mengandung nilai penanaman sikap kebersamaan dan kasih sayang itu. 

"Pada momen ini, kami juga menggelar kegiatan untuk orangtua siswa. Kami menggelar kelas parenting dengan tema yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Misalnya tentang cara mendidik anak yang baik, cara melindungi anak dari bahaya, dan lain sebagainya," ucapnya. 

Nurzini berharap rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini dapat kian menguatkan semangat perlindungan terhadap anak dalam menyongsong Indonesia maju. Terlebih, RA AISYIYAH berkomitmen untuk terus berkhidmat untuk negeri dengan memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak bangsa. Di era gen Z ini, dirinya berkomitmen untuk memastikan anak Indonesia paham dan mampu memilah mana yang baik dan tidak baik, apa yang boleh dicontoh atau tidak, serta mencegah dampak-dampak buruk yang diakibatkan oleh pengaruh lingkungan digital dan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi.

"Dengan memberikan ruang bagi anak untuk menyampaikan pandangan dan pendapatnya, hal ini pun dapat memastikan kebutuhan pemenuhan hak dan perlindungannya terlaksanasesuai dengan kepentingan yang terbaik bagi anak-anak," pungkasnya. 

Kontributor : Nurzini Fazilet

Editor : Haji Arif Arofah