Kasubag TU : Guru PAI Berperan Sukseskan Moderasi Beragama

SHARE

Kesambi (HUMAS Kota Cirebon) 

Moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama Kota Cirebon. Moderasi beragama bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat dan saling menghargai hak individu untuk memilih keyakinan serta cara hidup yang mereka anut. Program moderasi beragama dapat dilaksanakan oleh siapa saja, gak terkecuali guru pendidikan agama Islam (PAI). 

Kepala Subbagian Tata Usaha H. Slamet mengatakan bahwa guru PAI sebagai bagian dari aparatur sipil negara (ASN) dapat berperan aktif dalam menyukseskan berbagai program Kementerian Agama, termasuk moderasi beragama. Ini disampaikannya pada momen kegiatan Penguatan Aplikasi Siaga bagi Guru PAI, yang dilaksanakan oleh Seksi PAIS pada Kamis (27/7/23).

"Moderasi beragama merupakan program Kementerian Agama. Setiap-tiap ASN Kemenag dapat berperan aktif dalam program ini, termasuk guru PAI. Moderasi beragama menjadi hal yang tak terpisahkan dari tusi dan tanggung jawab kita sebagai guru," ungkapnya. 

Hal ini misalnya dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan cara menanamkan nilai-nilai positif moderasi beragama kepada siswa dan rekan kerja. Terlebih, menurut Slamet, program akan memperoleh hasil maksimal jika dilaksanakan secara bekerja sama dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait. 

"Manusia sebagai makhluk sosial hakikatnya tidak dapat berdiri sendiri. Karenanya, suatu program dapat memperoleh hasil maksimal jika dilaksanakan dengan cara bekerja sama atau berkolaborasi. Sebab hakikatnya program sebagus apa pun tidak akan dapat berjalan baik jika dilaksanakan secara sendiri-sendiri," tambahnya. 

Slamet pun menekankan perlunya guru PAI menguasai teknologi informasi untuk menunjang proses koordinasi. 

"Koordinasi ini didukung pula pemanfaatan teknologi informasi yang mumpuni. Peserta didik akan lebih mudah menyerap pelajaran jika pengajaran dibarengi alat peraga multimedia. Karenanya guru PAI perlu untuk terus berinovasi. Inovasi ini juga diterapkan dalam memberikan pemahaman tentang moderasi beragama secara lebih menarik dan afektif," pungkasnya. 

Kontributor : Haji Arif Arofah