Matsama MA Salafiyah Kota Cirebon, Kasi Bimas Islam : Menerima Perbedaan Itu Ajaran Agama

SHARE

Harjamukti (HUMAS Kota Cirebon) 

Perbedaan merupakan keniscayaan. Hal ini merupakan sunatullah yang telah digariskan oleh Allah SWT. Oleh karenanya, menerima perbedaan hakikatnya merupakan bagian dari implementasi ajaran agama. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Rizki Riyadu Taufiq saat berjumpa dengan siswa dan siswi MA Salafiyah Kota Cirebon (16/7/2024). 

"Setiap agama mengajarkan pada kebaikan. Manusia beragama pun dengan tujuan agar menjadi semakin baik berdasarkan pada akidah atau keyakinannya masing-masing. Tentunya kita tidak dapat memaksakan setiap individu memiliki keyakinan dan cara pandang yang seragam. Pastinya ada perbedaan. Penerimaan terhadap perbedaan itu hakikatnya merupakan implementasi dari ajaran agama itu sendiri, tak terkecuali ajaran Islam," ungkapnya dalam momen masa taaruf siswa baru MA Salafiyah Kota Cirebon atau dikenal dengan istilah matsama. 

Oleh karenanya, Rizki mengajak siswa madrasah di kawasan Harjamukti tersebut untuk senantiasa menghormati perbedaan tersebut dengan cara bergaul dengan siapa pun tanpa pandang perbedaan agama dan cara pandangnya. 

"Ada dua poin yang paling tidak dapat kita terapkan. Poin pertama adalah tidak gumun atau tidak kagetan ketika menemukan perbedaan dalam amalan ibadah. Hormati perbedaan tersebut, seraya tetap menjalankan amal ibadah berdasarkan apa yang kita pahami melalui kaidah-kaidah yang berlaku umum dari para ulama," tambahnya di hadapan 60 siswa, di mana 22 di antaranya siswa baru. 

Adapun poin kedua adalah para siswa diimbau menolak segala bentuk kekerasan dalam menyikapi perbedaan. Ketika terjadi suatu diskusi pun diimbah menerapkan langkah-langkah yang ditempuh oleh Rasulullah, yakni menyampaikannya dengan lemah lembut tanpa itikad saling menyalahkan dan merasa benar sendiri. 

Kontributor : Haji Arif Arofah