Kisah Kepala DTA. Nurul Huda Kejaksan Temukan Bakat Zahra

SHARE

Sunyaragi (HUMAS Kota Cirebon) 

Ir. Soekarno pernah berkata, "Barangsiapa menginginkan mutiara, harus berani terjun di lautan dalam." Arti dari peribahasa ini  berkenaan dengan ikhtiar untuk mendapatkan apa yang dicitakan harus melalui kerja keras. 
Agaknya peribahasa ini bertalian dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh Wahyu Nurrohim, kepala Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (DTA) Nurul Huda, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Salah satu santrinya, Zahra Allya Putri, berhasil menjadi juara 1 lomba pidato Bahasa  Indonesia di Pekan Okahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) V Tingkat Nasional Tahun 2022.
Pada seremoni pemberian penghargaan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon Saefuddin Jazuli kepada Zahra (5/12), 
Wahyu mengenang awal mula perjalanan Zahra tampil bersinar dalam Porsadin. 

"Awal mula Zahra ikut lomba Porsadin adalah saat lomba tingkat kecamatan dan tingkat kota. Saat itu, Zahra belum mengikuti cabang lomba lainnya. Namun, belum menunjukkan hasil maksimal. Zahra terlihat kurang bahagia di sana," kisah Wahyu. 

Lantas kepala madrasah diniyah di kawasan Samadikun tersebut pun bahu membahu bersama para guru menggali potensi, minat, dan bakat Zahra yang sesungguhnya. 

"Kami lihat Zahra senang sekali berpidato. Ekspresi dan gayanya bagus sekali saat membawakan pidato. Kami putuskan, Zahra diikutkan pada lomba pidato tingkat kota. Alhamdulillah keputusan kami tepat. Zahra tampak menikmati perannya di sana," tambah Wahyu. 

Setiap menjelang lomba, Zahra dan para santri lainnya digembleng dan dipersiapkan sedemikian rupa. Dalam hal ini, peran guru dan orangtua amat vital dalam mendukung latihan Zahra. Hingga kemudian, Zahra berhasil menjuarai Porsadin tingkat Provinsi Jawa Barat, dan puncaknya menjuarai Porsadin V tingkat nasional. 

"Sekarang PR-nya adalah menemukan Zahra-Zahra yang lain sebagaimana amanat Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon. Tentunya tidak mudah. Namun alhamdulillah, dengan kemenangan Zahra ini, santri-santri lain termotivasi untuk melakukan hal yang sama," ucapnya. 

Saat ini  DTA. Nurul Huda Kejaksan memiliki 74 santri. Tentunya bukanlah hal yang mustahil jika di antara mereka terdapat Zahra-Zahra lain yang memiliki potensi dan bakat di bidangnya masing-masing. 

Kontributor : Haji Arif Arofah