Paksi Naga Liman Representasi Harmoni Masyarakat Kota Cirebon

SHARE

Sunyaragi (HUMAS Kota Cirebon) 

Harmoni di Kota Cirebon telah terbangun sejak era Kerajaan Cirebon. Pada masa lampau, masyarakat dari berbagai etnis dan agama telah banyak mendiami Cirebon. Keanekaragaman ini direpresentasikan melalui Paksi Naga Liman. 

Paksi Naga Liman merupakan kereta kencana Keraton Kanoman yang diperkirakan dibuat pada 1428. Wujud kereta ini gabungan dari tiga hewan, yakni burung (paksi), naga, dan gajah (liman). 

"Ketiga hewan ini simbol dari Arab dan Islam (paksi), Tiongkok dan Buddha (naga), serta India dan Hindu (liman)," ucap Dr. H. Debi Fajrin Habibi, M.Pd. saat gelar focus group discussion (FGD) bersama Kankemenag Kota Cirebon di Rumah Moderasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon (14/9). 

Simbol tersebut, lanjut Debi, merupakan representasi harmoni kerukunan masyarakat Kota Cirebon. 

Sekalipun kerukunan telah terjalin selama berratus tahun, ancaman tentu akan selalu ada. Terlebih di era digital ini, kemudahan mengakses informasi berbanding lurus dengan  menjamurnya hoaks yang berpotensi memecah belah umat beragama dan umat seagama. 

Berangkat dari hal inilah, Rumah Moderasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon duduk bersama membahas strategi komunikasi publik dalam mengatasi hoax isu agama dan mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama. Sinergi ini kiranya dapat menjadi langkah maju dalam penyediaan informasi yang valid yang dapat menangkal hoax di Indonesia, utamanya di Kota Cirebon. 

Kontributor : Haji Arif Arofah